Bupati TTU Berikan Kuliah Umum di STP St. Petrus Keuskupan Atambua

stpsantopetruska.ac.id, 20 Juni 2025 – Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Yoseph Valentinus Delasalle Kebo, S.IP., MA, hadir sebagai narasumber dalam kuliah umum yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Pastoral (STP) St. Petrus Keuskupan Atambua. Kegiatan ini berlangsung di Aula Sulama dan dihadiri oleh seluruh dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa-mahasiswi STP.

Kuliah umum ini mengusung tema: “Kebijakan Strategis Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara dalam Bidang Pendidikan”. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memperkuat pemahaman civitas akademika terhadap peran dan kebijakan pemerintah daerah dalam mendukung kemajuan pendidikan, khususnya di Kabupaten TTU.

Kegiatan dibuka dengan pembakaran obor simbolik oleh Ketua STP, diiringi nyanyian Hymne STP. Dalam sambutannya, Rektor STP St. Petrus, Dr. Theodorus Asa Siri, S.Ag., menyampaikan harapannya agar kehadiran Bupati TTU membawa semangat perubahan dan mendorong transformasi di lingkungan kampus. Ia juga memperkenalkan visi STP, serta tiga tugas utama mahasiswa dalam bidang pastoral, kewirausahaan, dan pendidikan.

Kegiatan kuliah umum dipandu oleh Romo Lusius Tae Mau,Pr selaku moderator. Dalam sesi perkenalan, Bupati berbagi kisah singkat tentang pengalamannya di dunia pendidikan sejak tahun 2008, serta keputusannya untuk berhenti mengajar karena pandemi COVID-19. Selanjutnya, Bupati memaparkan empat poin utama kebijakan pendidikan Pemda TTU, yaitu: peningkatan kualitas guru dan tenaga pendidikan, dengan rencana pembangunan Sekolah Rakyat untuk anak-anak yatim dan kurang mampu; peningkatan akses dan pemerataan pendidikan, guna memberikan rasa aman bagi orang tua siswa; penguatan sumber daya manusia (SDM) dengan menyediakan transportasi pendidikan dan beasiswa luar negeri; serta strategi implementasi dan kolaborasi yang ditujukan untuk peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), termasuk membuka kuota bagi guru, khususnya Guru Agama Katolik.

Bupati juga memaparkan data kekurangan guru di TTU, yaitu sebanyak 874 guru dari kebutuhan sekitar 2.000 guru, terutama di tingkat SD dan SMP. Ia juga mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi dunia pendidikan di TTU, seperti keterbatasan ekonomi, kurangnya fasilitas, dan rendahnya kemampuan membaca siswa. Sebagai solusi, dalam waktu dekat Pemda TTU akan mendirikan Sekolah Rakyat Berasrama dari jenjang SD hingga SMA, yang diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu.

Selain persoalan pendidikan, Bupati turut menyoroti masalah sosial di sekitaran tempat tinggal mahasiswa, terutama terkait kos-kosan campur yang kerap menimbulkan persoalan moral. Ia menegaskan akan mengatur ulang tata kelola kos-kosan di BTN Km 9, Kefamenanu, agar dipisah tegas antara laki-laki dan perempuan.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga menyampaikan rencana perbaikan infrastruktur jalan masuk ke Kampus STIPAS, karena kondisi jalan yang masih berbatu cukup mengganggu aktivitas mahasiswa. Ia berharap agar ke depan, STP dapat membuka lebih banyak jurusan, seperti Bahasa Inggris, Matematika, dan Pendidikan Jasmani, sehingga tidak hanya terbatas pada studi keagamaan.

Kegiatan kuliah umum ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara mahasiswa-mahasiswi dan dosen dengan Bupati. Para peserta menyampaikan pertanyaan, tanggapan, serta harapan mereka terhadap kebijakan pendidikan dan pengembangan kampus.

Kehadiran Bupati TTU di STP St. Petrus menjadi momen penting dalam membangun kemitraan antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan tinggi, demi kemajuan bersama dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di Timor Tengah Utara. (sie.dok)